Prinsip Utama Membuat Research Planning Apa Saja ya?
Dalam sebuah project research, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat research plan. Gimana ya prinsip membuat research plan yang baik?
Research plan punya 2 fungsi utama:
Membantu seorang researcher menjabarkan isi pikirannya terkait project yang akan dijalankan dengan runut.
Memastikan semua pihak yang terlibat paham dan setuju terkait rencana yang akan dijalankan.
Oleh karena itu, ada 3 prinsip utama waktu kita akan membuat dokumen research plan.
Cari urgensi researchnya
Setiap project research kemungkinan besar adalah salah satu bagian dari sebuah project lain. Makanya, kita perlu tahu apa latar belakang dan tujuan akhir projectnya supaya tahu apa sih urgensi dan tujuan research untuk project tersebut. Dengan tahu apa peran research, kita jadi bisa membayangkan info apa yang harus dicari agar hasil research berguna untuk bisnis. Cara terbaik untuk ini adalah wawancara/ ngobrol dengan pihak terkait. Lewat ngobrol itu, kita bisa menggali semua latar belakang, aspirasi, dan agenda-agenda (termasuk agenda tersembunyi bila ada dan memungkinkan) dari pihak terkait berkaitan dengan projectnya.
Hindari asumsi bahwa orang paham maksud kita
Ini prinsip untuk setiap dokumen tertulis sebenarnya. Kita perlu memastikan bahwa siapapun yang baca dokumen kita. Siapapun - baik yang terlibat di projectnya ataupun tidak, harus bisa paham apa yang kita maksud dan kenapa kita mengambil keputusan demikian. Untuk itu, selain mencantumkan segala info terkait projectnya di dalam dokumen, kita juga wajib tuliskan semua pertimbangan kita dalam memilih tujuan dan cakupan research, metode, sampel, dll. Dengan begitu, kita dan orang lain akan mudah menelusuri apa yang terjadi di dalam perencanaan sebuah project.
Pastikan semua pihak sudah setuju dengan planningnya
Sesuai fungsi kedua dari research plan, seorang researcher harus memastikan semua pihak yang terkait di projectnya sudah membaca dokumen research plan. Bahkan, adakan sesi presentasi bila perlu. Ini penting supaya tidak ada miskomunikasi setelah project dieksekusi. Itu akan sangat menyebalkan karena bisa jadi harus rombak segala rencana yang dibuat. Jadi, lebih baik memastikan semuanya dari awal sudah setuju sebelum mulai, kan?
Berikut ini adalah contoh template research plan, baik untuk UX maupun marketing. Template hanyalah template. Yang penting kita menyesuaikan kebutuhan kita selama masih sesuai prinsip utamanya.