[Seri Kuantitatif] Kenapa Skala Likert Baiknya Genap?
Umumnya, skala likert yang sering dipakai itu berjumlah ganjil (5 atau 7). Namun, sebenernya skala genap lebih baik daripada ganjil.
Pertama, sebagai pengingat, skala Likert itu dipakai untuk kasih tahu bagaimana sih pendapat/ preferensi kita terhadap suatu aspek. Misalnya: kesukaan terhadap warna suatu produk atau kesetujuan terhadap suatu pernyataan.
Trus, jadi kenapa skala likert lebih baik genap?
Simpelnya, supaya orang tidak bisa memilih angka tengah.
Kenapa angka tengah ini problematik?
Preferensi untuk netral
Saat ada angka tengah, banyak orang yang akan punya kecenderungan untuk memilih angka tengah (netral) dibanding harus bersikap ke sisi positif ataupun negatif. Kasarnya, menjadi pihak yang netral dianggap lebih diterima secara sosial dibanding berpihak ke satu sisi ekstrim (positif/ negatif).
Bingung mau bagaimana
Selain itu, kadang sebenarnya orang milih angka tengah karena tidak tahu harus jawab apa/ bersikap bagaimana terkait pertanyaannya. Jadi, yang gampang aja tapi ga dosa-dosa amat, tengah-tengah deh.
Terpaksa jawab
Yang paling parah, ya sebenernya mereka ga peduli sama pertanyaannya tapi harus jawab, jadinya ya mereka gampang aja untuk pilih angka tengah.
Intinya, emang angka tengah ini sering (tidak selalu) dan rentan dijadikan pelarian orang saat mengisi kuesioner.
Tiga masalah di atas akhirnya bisa membuat kita akan sulit untuk menarik kesimpulan yang akurat saat banyak orang memilih angka tengah. Padahal, biasanya dalam research, pertanyaan utama yang ingin dijawab adalah: Orang suka atau nggak? Orang setuju atau nggak?
Contoh
Kita ingin tahu tingkat kesukaan orang terhadap rasa suatu minuman.
Mean Score rasa manisnya 3.15 (dari skala 5). Ini jadinya kita siap launch nggak ya?Memang biasanya di awal research sudah ada minimum mean score (action standard) yang disepakati untuk menentukan produknya siap launching belum.
Hanya saja, kalau kita lihat dari modusnya banyak yang jawab 3, maka bisa jadi orang yang jawab karena masalah-masalah di atas. Ini membuat kesimpulan kita bisa jadi bias.
Makanya, lebih baik kita pakai skala genap
Skala genap membuat semua orang harus memperlihatkan kecenderungan sikap mereka. Dengan begitu, kita dapat mengambil kesimpulan dengan yakin, bagaimana sikap orang terhadap suatu hal.
Tentunya, skala genap juga punya kekurangan
Skala genap bisa saja membuat orang yang memang ingin menjawab netral tidak punya pilihan. Semua orang harus memilih salah satu sisi yang belum tentu jawaban yang mereka inginkan sebenarnya.
Namun, kekurangan ini menurut saya masih lebih dapat ditoleransi. Biasanya, setiap orang sebenarnya punya kecenderungan untuk bersikap tertentu. Pengaruh sosial yang membuat mereka akhirnya berusaha menyembunyikan pilihannya agar tampak baik secara sosial.
Pastinya, ini sifatnya pendapat saya sesuai ajaran yang saya dapat dan pengalaman yang saya punya. Banyak tentunya ‘mazhab’ lain juga. Selain itu, prinsip utama adalah tidak ada satu solusi untuk semua masalah.
Jadi, pilih skala genap/ ganjil sesuai kondisi juga ya. Misalnya untuk research tracking, bila sebelumnya memakai skala ganjil, ya sebaiknya konsisten ganjil juga. Lebih ribet soalnya kalau ganti skala di tengah begitu, nanti susah untuk dibandingkan hasilnya.
Kalau teman-teman, pada pake skala ganjil atau genap biasanya?
Blum mas..
Lagi proses buat skripsi.. dan ini lagi bab 3 metode penelitian
Nah ak udh adopt skala likert dri tulisan org lain.. sudh lengkap dgn semua uji validitas.. reliabilitas dan semua uji statistiknya.. tapi ak takut dobing ak minta dimodifikasi menjadi 5
Klo utk skala likert yg sudah ada dan terdiri dari 4 butir ap bisa dimodifikasi menjadi 5 butir
Klo bisa berarti perlu tes validitas dan reliabilitas lagi ya?
Kmudian utk perhitungan statistiknya tetap sama kah? Tks mas