Dampak Research Bisa Diukur?
Topik ini makin penting dengan makin banyaknya perusahaan berusaha memastikan efisiensi. Semua karyawan harus punya dampak yang jelas. Kalau nggak? Ya, potensinya di-layoff.
Kalau bicara dampak untuk seorang researcher, ini bukan hal mudah untuk diukur dalam sebuah perusahaan. Bisnis tidak peduli jumlah project research yang sudah dilakukan atau seberapa jago kita lakuin research. Yang mereka peduli adalah, berapa banyak uang yang bisa dihasilkan untuk perusahaan.
Makanya, sering sekali researcher itu gagap saat ditanya berapa business value yang sudah dibawa dari kerjaan kami? Jelas-jelas kami tidak jualan.
Akan tetapi, sebenarnya masih mungkin kok kita menunjukkan bahwa kita juga berkontribusi untuk perusahaan.
Kata kuncinya: kita harus menunjukkan bahwa kita menjadi bagian penting dari semua keberhasilan tim bisnis/ marketing/ sales. Walaupun kita nggak jualan langsung, kita adalah “pembisik” utama dari segala rencana bisnis yang dijalankan.
Sejauh ini, saya kepikiran ada 3 cara untuk mengukur/ menunjukkan dampak researcher di perusahaan.
Buat research repository yang rapih dan mudah diakses
Hal paling dasar untuk bisa menunjukkan dampak, kita harus bisa menunjukkan apa yang kita kerjakan. Makanya, kita harus disiplin dalam membuat dokumentasi semua dokumen research kita.
Lewat repository yang rapih dan mudah diakses, kita akan dengan mudah menjawab apa saja yang sudah kita kerjakan bila ditanya.
Research repository yang baik biasanya berisi:Waktu project
Produk/ topik research
Business metric
Research stakeholders
Research PIC
Semua dokumen research - proposal, discussion guide/ kuesioner, stimulus, report, dll
Key insights
Ceritakan project research secara reguler
Punya dokumentasi yang baik dan gampang dibuka saja ga cukup. Walaupun mudah diakses, tapi pada kenyataannya seringkali selain researcher tidak banyak yang buka repository kita.
Lah, terus ngapain dibikin dong?
Ya, tetap penting untuk punya dokumentasi yang baik. Hanya saja, selain didokumentasikan, jangan lupa diceritakan juga project-project kita ke khalayak ramai supaya mereka tahu bahwa kita punya repository yang berisi banyak sekali data menarik.
Salah satu cara untuk ceritakan project-project research kita adalah dengan newsletter. Di newsletter, kita bisa buat rangkuman cerita beberapa project yang kita sudah lakukan dalam periode tertentu, misalnya dalam 1 bulan atau 1 quarter. Kita bagikan newsletter ke sebanyak mungkin orang di perusahaan.
Dengan begitu, orang-orang akan tahu bahwa ada yang namanya tim research. Harapannya, mereka akan semakin sering datang ke kita untuk project research. Tentunya, kerjaan semakin banyak, tapi itu bisa jadi bargaining position untuk membesarkan tim karena terlihat semakin banyak yang menyukai tim research.
Track “perjalanan insight”
Saya membahas sedikit tentang perjalanan insight di sini.Menurut saya, ini sangat krusial karena dari sini kita punya justifikasi bahwa angka-angka yang dihasilkan oleh tim bisnis, marketing, atau sales itu sebagian karena kita juga loh. Oleh karena itu, kita harus terus “mengawal” hasil research kita akhirnya dipakai oleh siapa dan untuk apa saja.
Cara ngawalnya adalah dengan secara disiplin follow up ke orang-orang yang request research ke kita, bagaimana hasil research kita digunakan. Makanya, kembali ke repository, kita harus taruh nama-nama orangnya, apa metric business-nya, kapan eksekusinya (bila dieksekusi).
Dengan begitu, kita akan menunjukkan bahwa research kita bukan cuma soal “pengetahuan”, tapi juga soal “inspirasi tindakan”
Akhirnya, kita bisa membuat cerita yang “menarik” untuk perusahaan, misalnya: “x persen kenaikan jumlah pembeli karena inisiatif x yang dasarnya dari research x” atau “Kita berhasil memperbaiki brand image kita sehingga jumlah transaksi meningkat. Kita tahu hal yang harus diperbaiki lewat hasil research x.”
Semua cara di atas bukan sesuatu yang bisa dilakukan dalam 1 minggu atau 2 minggu. Butuh waktu, konsistensi, dan disiplin tinggi.
Hanya saja, kalau nantinya perusahaan sudah percaya pada tim research, maka semuanya akan sangat lebih enak. Misalnya, kita akan lebih mudah untuk mengajukan budget untuk research maupun rekrut orang baru. Kita juga akan mendapatkan kesempatan untuk terlibat aktif dalam diskusi-diskusi strategis dalam perusahaan.
Sampai waktu itu datang, berjuanglah. haha
Kalau di tempat teman-teman, apa saja yang sudah dilakukan untuk mengukur dampak tim research?